Trauma Adalah Penjaga

Trauma Adalah Penjaga Trauma bukan selalu luka yang mengurung, kadang ia adalah penjaga yang setia. Ia datang tidak untuk menghancurkan, tetapi untuk melindungi. Aku mengawali tulisan ini dengan sedikit pertanyaan yang akan membawamu pada sebuah renungan yang dalam. Pernahkah kamu merasa traumamu justru menjaga dirimu dari bahaya yang lebih besar?. Bagaimana jika luka yang kamu bawa selama ini sebenarnya adalah pagar yang sedang melindungimu?. Maukah kamu mulai melihat traumamu bukan sebagai musuh, melainkan sebagai penjaga? Jika jawaban dari pertanyaan terakhir adalah ‘Iya’, kamu sudah siap untuk lanjut membaca. Dari sekian banyak trauma yang aku miliki, trauma kepada pria tampan menjadi trauma yang paling absurd. Bentuk trauma ini tentu tak separah Raffi Ahmad yang meloncat ketakutan ketika melihat rambutan, atau traumanya Iko Uwais yang bisa tiba-tiba merinding ketika mendengar renyahnya suara kerupuk saat dimakan. Jadi, ketika aku melihat pria tamp...